Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp11.468

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah sebesar 24 poin menjadi Rp11.468 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.444 per dolar AS.

“Mata uang rupiah kembali melemah terhadap dolar AS menyusul belum adanya kejelasan politik di dalam negeri,” kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto, di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan, bahwa kepastian pasangan calon Presiden dinantikan pelaku pasar karena akan mempengaruhi kebijakan pemerintah mendatang. Rupiah dapat bergerak ke area positif, apalagi pasangan calon presiden yang ditampilkan sesuai harapan pasar keuangan.

Ia menambahkan bahwa meski mata uang domestik mengalami pelemahan namun pergerakannya masih relatif stabil karena masih ditopang dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik.

Ia memperkirakan bahwa pada pekan ini mata uang rupiah bergerak di kisaran Rp11.450–Rp11.600 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan bahwa secara teknikal pergerakan rupiah masih bergerak mendatar dengan potensi masih ada ruang penguatan.

“Sentimen politik dan munculnya kasus korupsi dari mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo memberi sentimen negatif di pasar karena berpengaruh terhadap psikologis investor,” kata dia.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (22/4), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.486 dibandingkan sebelumnya (21/4) di posisi Rp11.430 per dolar AS.

(KR-ZMF)


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*