Rupiah Ditutup Melemah ke Posisi Rp 13.357/USD

shadow

Benzano  Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (29/6) sore melemah 50 poin menjadi Rp 13.357 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 13.307 per dolar AS.  Krisis utang Yunani membuat gejolak di pasar keuangan global, hal itu dikarenakan melibatkan banyak pihak.

Di tengah kondisi seperti itu, permintaan terhadap aset mata uang “safe haven” meningkat sehingga membuat nilai tukar dolar AS menguat tehadap mayoritas mata uang utama dunia.  Jumlah utang Yunani cukup besar dan tidak mungkin dapat terlunasi tanpa bantuan pihak luar. Dengan nilai produk domestik bruto (PDB) yang hanya sekitar 240 miliar euro, Yunani harus menanggung beban utang mencapai 323 miliar euro atau setara Rp 4.700 triliun.

Tidak heran jika banyak pihak pesimis, jika mendapatkan uang ’bailout’ pun pemerintahnya harus memakai dana itu untuk menambal utang sebelumnya yang jatuh tempo. Selanjutnya, mereka harus melakukan pemangkasan anggaran belanja ketat sebagai konsekuensi kesepakatan dengan pihak kreditur.

Pada Selasa besok (30/6), para petinggi negara zona Euro dan Bank Sentral Eropa akan kembali mengadakan rapat untuk membahas kelanjutan dana talangan Yunani dan kemungkinan Yunani mengalami gagal bayar.  Selain itu, pasar juga akan menantikan referendum yang diadakan oleh pemerintah Yunani untuk meminta persetujuan rakyat Yunani mengenai pembayaran utang ke lembaga dana moneter Internasional (IMF) yang diadakan pada tanggal 5 Juli nanti.  Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (29/6) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.356 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.338 per dolar AS.  [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*