Rupiah Ditutup Melemah di Posisi Rp 13.306/USD

shadow

Benzano Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (25/6) sore melemah tipis sebesar lima poin menjadi Rp 13.306 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp 13.301 per dolar AS.  Kurs rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah terhadap dolar AS di tengah pelaku pasar keuangan yang sedang menanti kelanjutan negosiasi penyelesaian utang Yunani. 

Para pejabat zona euro pada Kamis ini waktu setempat kembali melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk meraih kesepakatan guna menyelamatkan Yunani dari gagal bayar utang setelah pada hari sebelumnya Rabu (24/6) belum mencapai titik temu.  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ekonomi Uni Eropa akan membahas berbagai perkembangan global termasuk kelanjutan dana talangan (bailout) Yunani. Agenda itu menjadi fokus pasar di pekan ini.

Jika dalam pembahasan itu Yunani kembali gagal untuk mendapatkan persetujuan dana talangan maka instrumen investasi dalam aset beresiko akan cenderung mengalami tekanan, termasuk di Indonesia.  Nilai tukar rupiah melemah bersamaan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia merespon belum adanya kesepakatan penyelesaian krisis utang Yunani.

Meski  demikian,  pelemahan rupiah cenderung terbatas menyusul kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menerbitkan aturan makroprudensial dalam bentuk peningkatan rasio Loan to Value (LTV) atau rasio Financing to Value (FTV) untuk kredit properti dan penurunan uang muka untuk kredit kendaraan bermotor.

Diharapkan, kebijakan tersebut dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi karena sektor kredit properti dan kendaraan bermotor memiliki keterkaitan serta efek yang cukup besar kepada sektor-sektor ekonomi lainnya.  Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (25/6) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.323 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.280 per dolar AS.  


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*