Rupiah Ditutup Melemah di Posisi Rp 12.206 per USD



Financeroll – Pelemahan mata uang rupiah mulai terbatas. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (15/10) sore, melemah enam poin menjadi Rp 12.212 dibanding posisi sebelumnya Rp 12.206 per dolar AS.  Diharapkan berjalan kondusif sehingga pemerintahan baru nanti dapat langsung bekerja untuk merealisasikan program-programnya yang telah dicanangkan sebelumnya.

Salah satu program yang ditunggu kalangan pasar keuangan di dalam negeri yakni realisasi kenaikan harga BBM bersubsidi. Dinaikkannya harga BBM itu diharapkan memberi ruang untuk mendorong pengembangan infrastruktur. Berkembangnya infrastruktur dapat mendorong salah satu lembaga pemeringkat menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade. Saat ini, hanya lembaga Standard & Poor’s (S&P) yang belum memberikan investment grade.

Kembali menguatnya dolar AS terhadap rupiah seiring dengan bisnis Jerman dan produksi industri di negara-negara kawasan Eropa yang mengalami penurunan. Pelambatan ekonomi di kawasan itu dikhawatirkan berdampak ke global sehingga membuat mata uang berisiko di negara berkembang cenderung terkoreksi.

Meski demikian,   inflasi Tiongkok yang mencatatkan perlambatan menimbulkan harapan pelonggaran moneter bank sentral Tiongkok (PBoC) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonominya.  Seiring pelemahannya di transaksi antarbank di Jakarta, pada kurs tengah Bank Indonesia mata uang domestik ini juga bergerak melemah menjadi Rp 12.229 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 12.195 per dolar AS.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*