Rupiah diramal bergerak di kisaran 11.650-11.700

JAKARTA. Kurs mata uang Garuda hari ini diperkirakan masih akan terseret sentimen pasar Asia yang masih akan terkoreksi hari ini.

Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 11.650 hingga 11.700 per dollar AS.

Salah satu isu domestik yang membayangi pergerakan rupiah adalah terkait bahan bakar minyak (BBM). Asumsi rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2015 belum mengakomodir naiknya harga BBM dan besaran subsidi.

Adapun, dalam RAPBN 2015 yang diajukan Pemerintah SBY adalah; pertumbuhan ekonomi 5,6% year-on-year (yoy), inflasi 5,5% yoy, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan 6,2%. Nilai tukar rupiah 11.900 per dollar AS, lifting gas 1.248 ribu barel setara minyak per hari.

Nah, asumsi-asumsi ini menurut Lana, belum mengakomodir rencanan menaikkan harga BBM subsidi sekaligus menurunkan besaran subsidi yang direncanakan pasangan pemenang pemilu, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal ini tercermin dari besaran subsidi yang diajukan dalam RAPBN 2015, yakni Rp 433,5 triliun. Angka ini naik sekitar Rp 403 triliun dari APBN 2014. Implikasi dari kenaikan harga BBM dan penurunan besaran subsisdi bisa membuat inflasi bergerak ke atas 4,4% yoy.

Potensi kenaikan inflasi ini akan membuat suku bunga juga lebih tinggi dari asumsi. “Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi pun bisa meleset,” kata Lana.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*