Rupiah Diperkirakan Bergerak di Kisaran Rp 12.513 -12.526  per USD


shadow

Financeroll – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengawali pekan ini dibuka menguat.  Meski demikain, Rupiah masih di level  12.500-an.  Berdasarkan  Bloomberg Dollar Index, Senin (5/1), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 31 poin atau 0,25 persen ke  12.513 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level  12.545 per USD.  Diperkirakan  pergerakan Rupiah berada di  kisaran 12.513 – Rp 12.526  per USD.

Neraca perdagangan kembali defisit membuat Rupiah melemah tajam pekan lalu. Hal ini diiringi penguatan dolar sehingga rupiah melemah tajam pekan lalu.  Dollar index yang masih kuat berpeluang menjaga sentimen pelemahan rupiah hari ini.  Kembali menguatnya dolar AS setelah terimbas melemahnya laju Euro seiring langkah European Central Bank (ECB) yang akan mengeluarkan stimulus dan berita kembali defisitnya neraca perdagangan di mana nilai ekspor dan impor di bulan November 2014 mengalami penurunan dan lonjakan inflasi Desember 2014 menjadi sentimen negatif yang melemahkan nilai tukar Rupiah.

Laju rupiah berada di bawah target level support 12.442. Terlihat harapan positif kami terhadap data-data makro ekonomi yang dirilis tidak sesuai dengan harapan sehingga membuat nilai tukar Rupiah bergerak melemah. Waspadai berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah. Rupiah berpeluang melaju dalam kisaran 12.470-12.482 per dolar AS jika mengacu pada kurs tengah BI.

Laju nilai tukar rupiah bergerak di zona merah di tengah sempitnya hari perdagangan dan berbarengan dengan rilis berita penyempurnaan PBI Nomor 16/21/PBI/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank dan Surat Edaran Ekstern Nomor 16/24/DKEM tanggal 30 Desember 2014 perihal Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank.

Kembali menguatnya dolar AS setelah terimbas melemahnya laju Euro seiring langkah European Central Bank (ECB) yang akan mengeluarkan stimulus dan berita kembali defisitnya neraca perdagangan di mana nilai ekspor dan impor di bulan November 2014 mengalami penurunan dan lonjakan inflasi Desember  2014 menjadi sentimen negatif  yang melemahkan nilai tukar  Rupiah.

Laju rupiah berada di bawah target level support 12.442. Terlihat harapan positif kami terhadap data-data makro ekonomi yang dirilis tidak sesuai dengan harapan sehingga membuat nilai tukar Rupiah bergerak melemah. Waspadai berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah. Rupiah berpeluang melaju dalam kisaran 12.470-12.482 per dolar AS jika mengacu pada kurs tengah BI.  [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*