Rupiah Diperkirakan Bergerak di Kisaran Rp 12.209-12.238 per USD

Financeroll – Positifnya data-data Jerman membuat laju Euro bergerak positif dan kurs rupiah pun memanfaatkan pergerakan tersebut untuk dapat menguat.   Apalagi jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) dimana banyak pelaku pasar dan pengamat yang memberikan indikasi BI tidak akan menaikkan level BI rate.

Karena tidak adanya alasan kuat untuk dapat menaikkan BI rate bila dikaitkan dengan positifnya data-data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya.  Kendati demikian, penguatan rupiah terbatas karena laju  dolar AS  dapat lebih tinggi dari Yen terkait dengan sentimen akan dirilisnya hasil pertemuan pada Desember lalu.

Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 12.209-12.238 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI).   Laju rupiah mendekati target resisten Rp 12.227 per USD.  Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar, sore kemarin ditutup menguat tipis. Meski demikian, penguatan tersebut tidak mampu menggerek rupiah ke level Rp 12.000.

Pada perdagangan non-delivery forward (NDF), rupiah berhenti di level Rp 12.235 per USD dengan menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen. Namun, dalam pergerakan hariannya, rupiah sempat menguat di hingga level Rp 12.093 per USD, sedangkan level terendah berada di Rp 12.250 per USD. [geng]