INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah di pasar antarbank, Jakarta, Senin (28/9/2015), menguat 16 poin menjadi Rp14.674 per US$, sebelumnya ditutup pada level Rp14.690 per US$.
“Faktor teknikal menjadi salah satu penopang bagi nilai tukar rupiah bergerak positif terhadap dolar AS. Sebagian pelaku pasar mencoba untuk melakukan aksi ambil untung karena kondisi rupiah yang sudah relatif ‘undervalue’,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Kendati demikian, lanjut Reza, rupiah masih berpotensi tertekan menyusul belum adanya kepastian dari bank sentral AS (the Fed) untuk menaikan suku bunga acuan. Apalagi, harga komoditas juga masih dalam tren penurunan.
Di sisi lain, lanjut Reza, laju rupiah juga belum didukung oleh sentimen dalam negeri, pernyataan Bank Indonesia (BI) yang memprediksi kondisi ekonomi Indonesia sampai 2016 mendatang belum menunjukan perbaikan signifikan, situasi itu akan menahan penguatan rupiah lebih tinggi.
“Neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran Indonesia diperkirakan masih mengalami defisit menyusul arus dana masuk ke dalam negeri diproyeksikan minim akibat ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika,” katanya.[tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind