Rupiah Bisa Terus Menguat Berkat 'Uang Panas'

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah menguat sejak pertengahan Februari 2014. Penguatan tersebut terjadi karena derasnya uang asing yang masuk atau capital inflow sejak awal tahun.

Pada bulan Februari 2014 dana asing alias hot money yang masuk mencapai US$ 2,3 miliar. Ini terdiri dari US$ 1,4 miliar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), US$ 656 juta di pasar saham dan US$ 241 juta pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Demikianlah laporan Bank Indonesia (BI) yang dikutip detikFinance, Jumat (14/3/2014). Angka tersebut meningkat tajam dari bulan Januari 2014 yang hanya sebesar US$ 774 juta. Terdiri dari US$ 568 juta SBN, US$ 192 juta pasar saham dan SBI sebesar US$ 15 juta.

Begitu juta dibandingkan dengan Februari 2013 (year on year) yang sebesar US$ 1,98 miliar. Dengan pasar saham sebesar US$ 1,16 miliar, SBN US$ 843 juta dan SBI outflow US$ 15 juta.

Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan total dari Januari sampai dengan pekan pertama Maret 2014 dana asing yang masuk mencapai Rp 38 triliun. Ini merupakan dampak dari kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.

Terutama dalam penjagaan inflasi yang masih sesuai proyeksi. Kemudian defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang perlahan membaik. Tercatat pada triwulan II-2013 sebesar 4,4% mampu diturunkan pada level 3,26% di akhir tahun.

“Penguatan rupiah adalah respek investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang menunjukkan membaik. Terutama faktor income flow dana dari luar untuk membeli SBN maupun saham yang sampai di Minggu pertama Maret income dana Rp 38 triliun,” kata Agus kemarin.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menambahkan bahwa dengan derasnya aliran dana asing yang masuk di dalam negeri akan memperdalam pasar keuangan. Sehingga berlanjut pada penguatan rupiah.

“Kalau capital inflow itu besar sehingga supply dolar lebih banyak mendorong penguatan rupiah,” ungkap Tirta.

(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*