Rupiah Bertengger di Level Rp 12.238

Rupiah Bertengger di Level Rp 12.238

TEMPO.CO, Jakarta – Masih menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat mata uang lokal terpuruk. Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan yang signifikan. Hingga pukul 11.30 WIB, rupiah melemah ke level 12.238 per dolar AS (kurs Bloomberg). Kendati pelemahan juga terjadi di sebagian mata uang Asia, tetapi tekanan terhadap rupiah paling tajam.

Pengamat pasar uang, Lana Soelistianingsih mengatakan, menguatnya pasar saham Asia belum tentu menguatkan posisi rupiah. Posisi dolar yang masih cenderung menguat serta kondisi defisit transaksi berjalan membaut rupiah bersifat unik. “Rupiah menjadi mata uang yang paling volatile di antara mata uang regional lainnya.”

Lelang perdana Surat Utang Negara (SUN) di tahun 2014 kemarin, mendapat respon positif tetapi juga mendapat tekanan naiknya imbal hasil yang signifikan menembus 9 persen. Hal ini menunjukkan tekanan jual asing masih tinggi.

Jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 29 triliun, atau oversubscribed 2,9 kali dari target indikatif Rp 10 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang dimenangkan 9,2 persen. “Likuiditas penawaran terbesar masih berasal dari perbankan yang sedang mengerem laju pertumbuhan kreditnya,” ujar Lana.

Untuk rupiah sendiri, Lana memperkirakan masih akan bertengger di kisaran 12.200 per dolar AS dengan penjagaan Bank Indonesia.

PDAT | M. AZHAR


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*