Rupiah berpeluang unggul tipis

JAKARTA. Rupiah kembali menembus level Rp 14.000 per dollar AS. Mata uang Garuda keok lantaran minim pergerakan di domestik seiring libur nasional pemilihan kepala daerah.

Rabu (9/12), di pasar spot, rupiah melemah 0,88% ke Rp 14.016 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, meski data pertumbuhan lapangan kerja baru di Negeri Paman Sam mengecewakan pasar, namun tidak ada katalis domestik yang bisa menopang rupiah.

“Pelaku pasar fokus ke Federal Open Market Committe (FOMC) meeting,” kata Josua.

Maklum, mendekati rapat FOMC pada 15-16 Desember 2015, sikap pelaku pasar semakin waspada. Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed memang terus naik.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Vidi Yuliansyah bilang, pasar Asia cenderung lemah, karena data inflasi China kurang direspons positif. “Apalagi di Indonesia sedang libur, otomatis tekanan eksternal kian besar, sehingga rupiah loyo,” ujarnya.

Namun, Vidi menduga, Kamis (10/12), rupiah punya kans unggul meskipun tipis. Secara historikal, setelah libur rupiah biasanya bisa bergerak positif dan ada penyesuaian pergerakan.

Dari sisi AS juga minim data ekonomi. Prediksinya, rupiah akan bergerak antara Rp 13.900-Rp 14.050 per dollar AS Josua menilai, rupiah masih rentan jatuh, karena defisit fiskal Indonesia diprediksi membengkak.

Proyeksinya, rupiah konsolidasi di Rp 13.850-Rp 14.000 per dollar AS.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*