Rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.920

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat sebesar 64 poin menjadi Rp12.920 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.984 per dolar AS.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, mengatakan bahwa data neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2015 yang mencatatkan surplus sebesar 1,13 miliar dolar AS menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah di pasar valas domestik di tengah penguatan dolar AS di pasar regional.

“Sentimen utama dari penguatan rupiah datang dari dalam negeri, salah satunya neraca perdagangan Indonesia yang kembali surplus,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, penguatan mata uang rupiah juga masih didukung oleh sentimen dari Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen. Kebijakan BI itu menunjukan bahwa target inflasi domestik sebesar 4 plus minus 1 persen pada 2015 dan 2016 masih sesuai target.

Dari eksternal, Lukman Leong mengatakan bahwa menurunnya ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) mendorong investor pasar uang kembali masuk ke aset mata uang negara berkembang, salah satunya rupiah.

“Data ekonomi AS masih bervariasi sehingga pelaku pasar berekspektasi Fed fund rate belum dilakukan dalam waktu dekat ini,” katanya.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa indikator utama the Fed dalam menerapkan kebijakannya untuk menaikan suku bunganya yakni inflasi yang ditargetkan mencapai 2 persen dan tumbuhnya tenaga kerja.

“Sejauh ini, kedua indikator itu belum sesuai target sehingga pelaku pasar masih menempatkan dananya ke aset berisiko,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (15/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.976 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (14/4) di posisi Rp12.979 per dolar AS.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*