Rupiah bergerak ke posisi Rp12.336 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu siang, bergerak turun lima poin menjadi Rp12.336 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp12.331 per dolar AS.

“Bank Indonesia diperkirakan melakukan intervensi di pasar valuta asing domestik sehingga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam,” kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Ia mengatakan kurs rupiah masih bertahan terhadap dolar AS seiring dengan ekspektasi pelaku pasar uang bahwa kenaikan suku bunga Amerika Serikat (The Fed Rate) dapat lebih cepat.

Ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga Amerika Serikat membuat dolar AS menjadi lebih menarik di mata pelaku pasar uang sehingga mendorong nilai tukar mata uang Amerika Serikat itu cenderung menguat terhadap rupiah.

“Masih diperlukannya intervensi dari Bank Indonesia maupun sentimen positif kuat untuk dapat membuat rupiah dapat kembali bergerak positif,” katanya.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan cadangan devisa Indonesia yang menurun menjadi 111,14 miliar dolar AS per akhir November 2014 dari 111,97 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya masih menjadi salah satu sentimen negatif bagi rupiah.

Di sisi lain, Rully Nova mengatakan, ekspektasi inflasi yang masih tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah ke depannya.

“Bank Indonesia diharapkan menaikan suku bunga acuan untuk menjaga inflasi agar dapat terkendali, sehingga rupiah bisa bergerak stabil,” katanya.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Moneter

Speak Your Mind

*

*