Rupiah Babak Belur, Kemana BI?

INILAHCOM, Jakarta – Perkembangan rupiah semakin terseok-seok. Kini, nilainya menembus Rp 14 ribu per US$. Kalau sudah begini, apa yang dilakukan Bank Indonesia (BI)?

Kata ekonom Center of Banking Crisis (CBC) Deni Daruri, janji BI untuk berada di pasar dalam menjaga rupiah, harus ditagih. “Ini kemana BI sekarang. Dolar AS terus menguat, rupiah anjlok terus. Kalau alasannya eksternal, mata uang negara lain kok tidak separah rupiah,” kata Deni kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dalam sesi pembukaan, nilai tukar mata uang Garuda merosot menjadi Rp 14.038 per US$. Sedangkan dalam penutupan Jumat (21/8/2015), posisi rupiah sudah rapuh, menempati Rp 13.916 per US$. ‘Seharusnya BI sudah siaga, karena tanda-tanda menembus Rp 14 ribu kan sudah terlihat pekan lalu,” papar Deni.

Ya, kalau Deni menagih janji BI, sah-sah saja. Awal Agustus lalu, Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan, BI siap melakukan intervensi terukur demi menjaga kurs rupiah. “BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga rupiah. Dan, intervensi selalu siap kami lakukan dari waktu ke waktu. Itu bisa dicermati dari turunnya cadangan devisa kita,” kata Agus. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*