Rupiah awal pekan ini melemah ke 12.355 per dolar

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin, melemah karena sebagian besar pelaku pasar membeli dolar.

Rupiah ditransaksikan pada 12.355 per dolar AS, melemah 60 poin dari posisi sebelumnya 12.295 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan bahwa data tenaga kerja Amerika Serikat yang meningkat mendorong pelaku pasar uang membeli dolar AS. Data non-farm payroll AS bertambah menjadi sekitar 321.000 di November tahun ini.

“Kondisi itu membuat investor lebih yakin dengan tangguhnya perekonomian AS. Apabila tren dolar AS berlanjut, maka peluang bagi mata uang rupiah bergerak terkoreksi cukup terbuka,” katanya.

Menurut dia, berlanjutnya perbaikan sektor tenaga kerja Amerika Serikat itu dapat mendorong bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mulai menaikan suku bunga di pertengahan 2015.

Ia menambahkan bahwa data neraca perdagangan Tiongkok yang dirilis juga membuat investor khawatir terhadap ekonomi  di sana. Meskipun surplus, namun kinerja ekspor dan impor turun.

“Kinerja ekspor dan impor neraca perdagangan Tiongkok yang menurun dapat mengganggu outlook ekspor Indonesia ke depan,” katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa cadangan devisa Indonesia yang turun menjadi 111,14 miliar dolar AS per akhir November 2014 dari 111,97 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya menjadi salah satu sentimen negatif bagi kurs rupiah.

“Penurunan ini dipicu oleh pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi Bank Indonesia untuk mencegah pelemahan rupiah lebih dalam,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (8/12) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.352 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.296 per dolar AS.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*