Rupiah antara Paris, BI Rate dan The Fed

JAKARTA. Rupiah tersungkur di transaksi awal pekan. Serangan teroris di Paris, Prancis, membikin gaduh pasar. Para pemodal mencari aman, dengan memeluk dollar Amerika Serikat. Alhasil, pamor valuta rupiah tenggelam.

Di pasar spot, Senin (16/11) valuasi rupiah tertekan 0,47% di level Rp 13.749 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia memperlihatkan, rupiah sudah menyusut 0,72% di Rp 13.732 per dollar AS.

Ariston Tjendra, Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures, menjabarkan, pelemahan rupiah dipicu aksi teror di Prancis Jumat (13/11) lalu. Keadaan semakin diperburuk dengan aksi serangan udara balasan dari Prancis ke pusat ISIS di Raqqa, Suriah.

“Pelaku pasar memilih mengamankan dana di aset safe haven seperti USD,” kata Ariston.

Josua Pardede, Ekonom Bank Permata menambahkan, meski neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 masih surplus, hal itu gagal mengerek rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Oktober 2015 surplus US$ 1,01 miliar sehingga Januari -Oktober 2015 surplus US$ 8,16 miliar.

“Namun ini karena penurunan impor kita lebih dalam, bukan ekspor yang membaik,” kata Josua. Pasar juga mengantisipasi kondisi domestik, yakni rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini (17/11). Diduga BI akan tetap mempertahankan suku bunga di 7,5%.

Peralihan dana investor berpotensi terjadi, karena prospek suku bunga The Fed yang menjanjikan. Tapi, bank sentral sebaiknya menahan BI rate. Mempertimbangkan besarnya pengaruh eksternal terhadap pergerakan rupiah, memangkas suku bunga menjadi risiko tinggi.

“Lebih baik menanti arah kebijakan Fed, baru di awal tahun depan memutuskan menurunkan bunga atau tidak,” ungkap Josua.

Fokus perhatian pasar masih tertuju pada rapat FOMC. “Pergerakan rupiah pekan ini cenderung koreksi di Rp 13.650-Rp 13.900 per dollar AS,” prediksi Ariston. Menurut Josua, jika BI rate bertahan sesuai prediksi, bisa menahan potensi penurunan rupiah lebih dalam. “Karena gempuran eksternal akan tinggi pekan ini,” kata dia.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*