Rupiah Anjlok, Pasar Tak Respek BI

INILAHCOM, Jakarta – Pelemahan rupiah tanpa diikuti kenaikan ekspor dianggap ganjil. Pertanda, pasar tak respek terhadap Bank Indonesia (BI).

Seperti dikatakan Presiden Director Center for Banking Crisis (CBC), Deni Daruri, pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan dua hal. Pertama, BI gagal menjalankan tugasnya sebagai stabilitor moneter. Kedua, pasar tak respek terhadap BI.

“Akibat kegagalan ini, dampaknya melebar kemana-mana. Padahal, BI diberikan mandat sebagai penjaga nilai tukar, inflasi dan lain-lain,” kata Deni di Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Kegagalan ini, lanjutnya, berdampak ke sektor usaha. Kalangan pengusaha mulai kesulitan dalam membuat perencanaan usaha. Demikian pula, perusahaan substitusi impor terpaksa merugi karena selisih nilai tukar yang menjulang.

Mengenai indikator kedua, terang Deni, pasar tak respek kepada BI, bisa jadi benar. Karena, pasar mengetahui kualitas pendidikan moneter dari sang gubernur. “Berbeda misalnya dengan Kuroda (Gubernur Bank Sentral Jepang) yang lantang bicara pelemahan yen sudah terlalu besar. Dan dalam hitungan detik, Yen kembali menguat,” paparnya. [ipe]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*