Rupiah Anjlok Gara-gara Investor Nervous Jelang Pilpres

Jakarta -Nilai tukar rupiah sempat melemah terhadap dolar Amerika Serikat akhir-akhir ini. Meski hari ini dolar AS sempat ditekan hingga Rp 11.820 namun nyatanya pelaku pasar masih harap-harap cemas jelang pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung yang baru saja selesai rapat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara menyatakan tidak ada arahan khusus soal rupiah dari orang nomor satu di Indonesia tersebut.

“Tidak ada arahan secara spesifik terkait rupiah. Yang ada hanyalah karena pasar ini lebih banyak nerveous-nya menjelang pemilu 9 Juli. Pak SBY memastikan pemilu berjalan dengan baik,” kata pria yang biasa disapa CT itu ketika ditemui di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2014).

“Artinya aman, tertib, lancar dan yang penting tidak ada gangguan keamanan, karena yang paling penting pasar kan perbedaan yang tipis antara kedua calon ini siapapun yang menang akan mengganggu kekhawatiran pasar, stabilitas pasar terganggu,” ujarnya.

Karena itu, kata CT, SBY akan memastikan situasi pemilu dan setelahnya aman sehingga bisa memberikan kestabilan di pasar keuangan. CT pun berharap rupiah akan kembali menguat setelah pemilu.

“Kita harap begitu,” ujar CT.

(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*