Rupiah Alami Penyesuaian dengan IHSG

Rupiah Alami Penyesuaian dengan IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, rupiah menguat 0,27%. Mata uang garuda ini mengalami penyesuan dengan IHSG seiring terkendalinya inflasi 2013.

Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah menguat 34 poin (0,27%) ke posisi 12.226 per dolar AS pada 3 Januari 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, 27 Desember 2013 di angka 12.260.

Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities mengatakan, laju nilai tukar rupiah kembali menghijau sepanjang pekan kemarin. “Setelah di pekan sebelumnya mengalami tekanan, laju rupiah di akhir perdagangan tahun 2013 terlihat menguat,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (5/1/204).

Pelaku pasar, lajut dia, sedikit melakukan penyesuaian dengan laju rupiah agar ikut menguat seperti halnya IHSG. “Selain itu, pelaku pasar juga memanfaatkan menguatnya laju euro dengan melepas posisi pada dolar AS,” ujarnya.

Hal itu, kata dia, terutama setelah Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi, mengatakan belum diperlukannya memangkas suku bunga acuan untuk mendorong penguatan nilai euro.

Di awal tahun ini, laju rupiah kembali mengalami tekanan setelah di akhir tahun mengalami kenaikan. “Pelaku pasar kembali memburu dolar AS setelah dirilis kenaikan pending home sales bulanan AS dan diikuti dengan rilis positif lanjutan dari data Redbook dan consumer confidence-nya.

Kekhawatiran akan mulai diterapkannya tappering off stimulus The Fed pada Januari ini kembali datang. Laju rupiah pun kembali tertekan. “Bahkan adanya rilis inflasi yang masih terkendali di bawah level 9% secara tahunan dan surplusnya neraca perdagangan sebesar US$776,8 juta belum banyak berpengaruh pada laju uupiah meskipun respons tersebut baru terasa di perdagangan akhir pekan,” imbuhnya. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*