Rupiah yang anjlok parah hingga terjun ke posisi terendah dalam 5 bulan pada sesi Asia akhir pekan (11/11), masih lemah di tengah perdagangan sesi Eropa oleh sentimen yang sama di awal perdagangan yaitu keluarnya modal asing sangat besar pasca anjloknya yiel obligasi kawasan Asia. Secara mingguan rupiah kembali tertekan masuki 5 pekan berturut.
Kondisi rupiah ini juga berdampak pada bursa saham, dimana modal asing keluar bursa melebihi arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp2,4triliun lebih. Dan tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut turut menekan IHSG hingga turun 4%.
Lihat: IHSG 11 November Berakhir Merosot 4 Persen Tergerus Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini masih bergerak negatif dengan posisi penurunan 1,87% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13383/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13394/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13350 dari perdagangan sebelumnya di 13118, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13417 dari perdagangan sebelumnya 13184.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan diperkirakan dibuka positif oleh lemahnya pergerakan dollar AS hingga perdagangan sesi Amerika berakhir esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind