Pergerakan rupiah pada perdagangan akhir pekan (18/11) di pasar spot yang dibuka melemah pada awal perdagangan masih terus berlangsung hingga sesi Eropa sore ini. Rupiah sepanjang hari bergerak lemah dengan kurs referensi BI juga lebih lemah dari perdagangan sebelumnya yang dipicu kuatnya fundamental dollar AS setelah pidato Janet Yellen semalam. Secara mingguan rupiah kembali melemah masuki 4 pekan berturut.
Lihat:Dollar AS Sesi Eropa Pastikan Cetak Rally Mingguan 2 Pekan Berturut
Kondisi rupiah tersebut kurang mampu menahan banyaknya modal asing keluar bursa melebihi arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp129 miliar lebih. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut turut menekan IHSG yang sedang terpukul 0,4%.
Lihat: IHSG 18 November Berakhir Lemah Tergerus Pelemahan Rupiah dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini masih bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,41% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13428/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13393/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13408 dari perdagangan sebelumnya di 13385, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13475 dari perdagangan sebelumnya 13452.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan diperkirakan dibuka negatif oleh kuatnya pergerakan dollar AS terhadap banyak rivalnya hingga perdagangan sesi Amerika berakhir esok pagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind