Rupiah Ajrut-ajrutan, Bos Krakatau Steel Bersyukur Pakai 'Asuransi' Valas

Jakarta -PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) merupakan BUMN yang ternyata sudah melakukan hedging atau lindung nilai sejak tahun lalu. BUMN baja ini menggunakan hedging untuk menghindari kerugian akibat gejolak nilai tukar rupiah.

Demikian diungkapkan Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim saat peluncuran Petunjuk Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Kegiatan Hedging di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

“Kita meyakini tindakan ini diperlukan korporasi. Kita kan diamanati untuk menjaga dan mengelola aset negara, ya kita lakukan dan kita yakini kita on the track,” tegasnya.

Hedging yang dilakukan perseroan, ungkap Irvan, sekitar US$ 100-120 juta sebulan. Irvan mengakui nilai tersebut belum dari keseluruhan utang.

“Kita sudah mulai melakukan hedging. Kalau untuk transaksi kita sebulan sekitar US$ 100-120 juta kita hedge,” sebutnya.

Lindung nilai, kata Irvan, dirasakan positif ketika rupiah melemah. Ini membuat perseroan terhindar dari rugi kurs.

“Ini hedge harus lihat titik. Kalau rupiahnya melemah baru benar kebijakannya, kalau menguat jadi biaya. Itu tambahan biaya, ini sudah sejalan,” papar Irvan.

Dengan adanya SOP ini, menurutnya akan sangat membantu perusahaan. Apalagi dengan situasi rupiah yang tengah melemah.

“Sangat signifikan, rupiah lagi ajrut-ajrutan,” sebutnya.

(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*