Mengakhiri perdagangan pasar valas hari pertama pekan ini (29/5) rupiah ditutup dengan posisi melemah dari perdagangan akhir pekan lalu. Pergerakan rupiah sepanjang hari yang negatif dipicu oleh kekuatan dollar AS terhadap kurs emerging market dan juga pelemahan kurs referensi BI terhadap rupiah.
Pergerakan rupiah yang negatif sejak awal sesi terhadap dollar AS membuat investor asing banyak tarik modalnya dari bursa saham, sehingga tercetak net sell pada perdagangan bursa saham sebanyak Rp6,4 triliun lebih. Tekanan jual modal investor asing tersebut menekan IHSG hingga turun 0,1%.
Lihat: IHSG Awal Pekan (29/5) Ditekan Larinya 6 Triliun Modal Asing
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,2% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13320/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13305/US$. Lemahnya rupiah sepanjang hari sejalan dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari , analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal berpotensi melemah kembali, namun secara fundamental dapat naik kembali jika akhir sesi Amerika malam ini dollar AS anjlok terhadap banyak rival utamanya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind