INILAHCOM, Jakarta – PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) memilih untuk tidak membayarkan dividen karena perseroan mengalami rugi bersih sepanjang tahun 2016.
Tahun lalu, perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp285 miliar, berbanding terbalik dengan capaian tahun 2015. Saat itu perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp175 triliun.
“Tahun 2016 terjadi penekanan dari harga jual semen sehingga berimbas pada penurunan penjualan, sedangkan biaya distribusi, administrasi, dan beban utang naik,” kata Gerhard Wolfgang Schutz, Presiden Direktur Holcim di Jakarta, Rabu (24/5/2017).
Namun, perseroan berhasil mengantongi kenaikan pendapatan menjadi Rp9,4 triliun naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp9,2 triliun. Namun karena adanya peningkatan biaya operasional setelah mengakuisisi PT Lafarge Cement Indonesia menyebabkan perseroan tidak dapat meraih laba di tahun 2016.
Gerhard menambahkan, penurunan permintaan semen yang dipengaruhi oleh perubahan cuaca serta tertundanya proyek infrastruktur dan perumahan juga memiliki andil meningkatnya rugi yang dialami produsen semen ini. [hid]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind