Ruble dan Bursa Saham Rusia Anjlok Lagi Pasca Insiden MH17

Moskow -Bursa saham Rusia kembali terkena koreksi pasca jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di sebelah Timur Ukraina. Insiden ini dikhawatirkan bisa memperketat sanksi yang diberikan negara-negara barat kepada negeri beruang merah tersebut.

Indeks Micex yang ditransaksikan menggunakan mata uang ruble, anjlok 1,27% pada pembukaan perdagangan, sementara Indeks RTS yang diperdagangkan menggunakan dolar AS juga jatuh 1,32%.

Sejak jatuhnya pesawat tersebut Kamis lalu, dua indeks acuan itu sudah jatuh masing-masing lima dan tujuh persen. Tak hanya pasar modalnya, nilai tukar ruble juga anjlok terhadap dolar AS dan euro.

Dolar AS kini berada di kisaran 35,12 ruble sementara euro berada di tingkat 47,5 ruble. Pelemahan ruble ini juga sudah terjadi sejak perdagangan Jumat waktu setempat.

Pihak Keamanan dari Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) sudah mengeluarkan perintah untuk gencatan senjata dan akses tidak terbatas bagi pihak ahli untuk menyelidiki wilayah jatuhnya pesawat tersebut.

“Tidak ada sentimen posit if dari dalam negeri. Kekhawatiran risiko geopolitik justru semakin meningkat,” kata analis Alfa Bank dalam keterangan tertulis yang dikutip AFP, Senin (21/7/2014).

“Dalam waktu 48 jam ke depan menjadi sangat menentukan bagi perkembangan situasi ke depan di Ukraina,” jelasnya.

Pasar saham Rusia sempat mencapai rekor tertingginya di awal Juli ini, namun langsung anjlok setelah Amerika Serikat (AS) bersama negara-negara barat lainnya memutuskan untuk memberikan sanksi terhadap Rusia.

Imbasnya, perusahaan-perusahaan raksasa Rusia di bidang migas dan perbankan yang paling parah terkena imbasnya. Apalagi ditambah insiden dengan jatuhnya pesawat milik negeri jiran ini.

(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*