Ruang Penguatan Harga Saham PWON 38,5 Persen

INILAHCOM. Jakarta – Harga saham PT Pakuwon Jati (PWON), berpeluang ditransaksikan dengan Price Book to Value (PBV) 3 kali setahun ke depan. Berarti harga saham tersebut berpotensi menguat sebesar 38,5% ke Rp604.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan hal itu. “Saham properti sejak awal Mei ini mendapatkan sentimen negatif, yang disebabkan oleh keluarnya kebijakan pajak penghasilan barang sangat mewah yaitu PPh 22,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta.

Kebijakan itu, pada kategori barang sangat mewah diturunkan menjadi nilai dengan minimal Rp5 miliar dari sebelumnya Rp10 miliar dan ukuran luas untuk apartemen diturunkan menjadi minimal 150 m2 dari sebelumnya minimal 400 m2 dan untuk rumah residensial dengan ukuran minimal 400 m2 dari sebelumnya 500 m2.

Pada kinerja kuarta I 2015, sejumlah emiten properti juga mengalami penurunan terutama akibat pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS dalam periode tersebut. Kondisi itu turut menekan pergerakan harga sahamnya.

David menjelaskan, Rabu pekan lalu, Bank Indonesia (BI) memberikan indikasi akan mengubah ketentuan Loan to Value (LTV) untuk sektor properti. “Hal ini direspons positif pelak pasar karena akan memberikan stimulus bagi sektor properti yang saat ini tengah menghadapi perlambatan pertumbuhan penjualannya,” katanya.

Hasil kinerja PWON sendiri pada kuartal I 2105 sukses membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 41,5% mencapai Rp1,2 triliun dari periode yang sama 2014 sebesa Rp825 miliar.

Pencapaian itu, jauh di atas ratarata emiten properti dalam periode yang sama yang hanya mencatatkan pertumbuhan penjualan sekitar 6%.

Akan tetapi, di bottom line, laba bersih PWON turun 16% mencapai Rp328,62 miliar dari Rp389,47 miliar. “Ini terutama diakibatkan perseroan mengalami rugi kurs hingga Rp146,64 miliar. Pada periode yang sama 2014 perseroan tidak mengalami masalah ini,” tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, beban keuangan meningkat 116% mencapai Rp106 miliar. Tahun ini marketing sales perseroan diproyeksikan mencapai Rp3,4 triliun naik 10% dari 2014 lalu Rp3,1 triliun. Hingga kuartal I 2015 marketing sales mencapai Rp1,2 triliun.

Pada 2015 ini pendapatan bersih diperkirakan tumbuh 31% mencapai Rp5,1 triliun, dibandingkan 2014 sebesar Rp3,9 triliun. Sedangkan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp1,87 triliun atau turun 25% dari 2014 lalu Rp2,51 triliun.

Lebih jauh David memperkirakan, Earnings per Share (EPS) PWON tahun ini di level Rp38,89 turun dari 2014 lalu Rp52,23. Pada harga Rp436 saham PWON ditransaksikan dengan Price to Earning Ratio (PER) 11,2 kali berdasarkan estimas 2015 dan Price to Book Value (PBV) 2,2 kali.

Dengan demikian, harga saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PBV 3 kali atau mencapai target harga di Rp604. Artinya, saham ini memiliki ruang penguatan 38,5% dari harga saat ini. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*