Rp13.582, Rupiah Menguat 18 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (12/11/2015) pagi, bergerak menguat 18 poin. Rupiah menjadi Rp13.582 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.600 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa fokus investor domestik mulai beralih terhadap angka defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang sedianya akan diumumkan pada akhir pekan ini (Jumat, 13/11), diperkirakan membaik ke 1,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Sentimen itu akan membuka peluang rupiah untuk kembali berada di area positif pada hari ini (12/11),” ujar dia.

Ia menambahkan bahwa penguatan rupiah juga terbantu dari laju dolar AS yang juga mengalami tekanan di pasar keuangan kawasan Asia. Sepertinya koreksi yang terjadi seiring dengan harapan kenaikan suku bunga AS yang berlebihan.

Ia mengatakan bahwa fokus utama investor juga sedang tertuju pada data China mengenai angka penjualan ritel dan produksi industri. Penjualan ritel membaik satu persen secara tahunan, sementara itu produksi industri justru turun ke satu persen.

“Pertumbuhan China masih akan terus menjadi fokus bukan hanya karena perannya yang besar terhadap perdagangan dunia tetapi kebijakan moneternya,” kata dia.

Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa pelaku pasar uang cenderung kembali masuk ke aset berisiko, salah satunya rupiah seraya menanti sentimen selanjutnya yakni komentar pejabat bank sentral AS pada pertengahan bulan November ini mengenai kenaikan suku bunga acuan AS.

“Dengan demikian, mata uang rupiah diproyeksikan masih berpotensi mengalami tekanan ke depannya,” papar dia.

Apalagi, lanjut dia, data ekonomi China juga masih mencatatkan hasil yang bervariasi. Kondisi ekonomi China yang belum stabil itu akan mempengaruhi laju ekonomi domestik mengingat Tiongkok merupakan mitra perdagangan Indonesia. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*