Rp13.063, Rupiah Melemah 14 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah tertransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (15/03/2016) pagi, bergerak melemah sebesar 14 poin. Rupiah menjadi Rp13.063 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.049 per dolar AS.

“Laju nilai tukar rupiah tertahan terhadap dolar AS, pelaku pasar uang cenderung hati-hati menjelang pengumuman data neraca perdagangan. Sebagian pelaku pasar menunggu data impor sebagai salah satu indikator pertumbuhan di Februari tahun ini,” tegas Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta.

Ia menambahkan, sentimen harga minyak mentah dunia yang bergerak turun menambah sentimen negatif bagi mata uang komoditas, termasuk rupiah. Harga minyak dunia terkoreksi menyusul kabar Iran yang akan menambah produksinya di tengah rencana beberapa negara untuk menahan produksinya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (15/3) pagi ini, berada di level US$37,16 per barel, turun 0,05 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi US$39,47 per barel, melemah 0,15 persen.

Kendati demikian, menurut Rangga Cipta, pelemahan mata uang rupiah relatif terbatas mengingat peluang kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) masih kecil serta peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang masih tinggi.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan, perhatian pasar pada pekan ini akan tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Bank sentral AS telah menegaskan bahwa pihaknya sedang dalam program kenaikan gradual suku bunganya di tahun 2016 dengan menyesuaikan kesehatan ekonomi.

“Data ekonomi AS masih bertentangan. Data pekerja di AS menunjukkan peningkatan namun pertumbuhan upah masih memprihatinkan, sehingga kebijakan menaikkan suku bunga diperkirakan tidak dalam waktu dekat,” terang dia.

Di sisi lain, lanjut dia, bank sentral Jepang (BOJ) juga diprediksi akan mempertahankan kebijakan moneternya pascamengadopsi suku bunga negatif pada Januari lalu.

Dengan situasi demikian, katanya, maka investasi di Indonesia akan lebih kompetitif sehingga potensi pembalikan arah bagi rupiah cukup terbuka. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*