INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (06/03/2015) pagi bergerak menguat tipis sebesar tiga poin. Rupiah menjadi Rp12.972 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.975 per dolar AS.
“Pernyataan dari Bank Indonesia maupun pemerintah yang tidak terlalu khawatir meredam kecemasan pelaku pasar uang sehingga rupiah masih dalam fluktuasi yang stabil,” jelas Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (06/03/2015).
Ia menambahkan mulai meredanya sentimen dari Yunani membuat bank sentral eropa (ECB) dapat berkonsentrasi pada perbaikan perekonomian di negara-negara kawasan Eropa. Apalagi kebijakan dari ECB masih akan mempertahankan tingkat bunga rendahnya untuk membantu memperbaiki laju pertumbuhan ekonomi Uni Eropa.
“Tentu saja sentimen tersebut direspon positif oleh pelaku pasar. Membaiknya ekonomi di kawasan itu pada gilirannya akan ikut membantu perbaikan perekonomian global, termasuk Indonesia,” ujar dia.
Namun, lanjut dia, rupiah masih memiliki potensi kembali melanjutkan pelemahan, terutama saat sentimen bank sentral AS (fed fund rate) kembali kuat, situasi itu akan membuat aliran dana berpindah ke AS.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan ekspektasi data cadangan devisa Indonesia periode Februari 2015 yang akan rilis masih akan stabil. Cadangan devisa Februari 2015 diperkirakan masih relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, yakni pada kisaran US$114 miliar.
“Cadangan devisa Indonesia itu masih bisa memenuhi lebih dari enam bulan kebutuhan impor,” papar dia.
Ia mengharapkan bahwa dalam jangka pendek ini ada kepastian bank sentral AS (Federal Reserve) mengenai waktu penurunan suku bunga sehingga volatilitas rupiah masih akan tetap stabil. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind