INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (23/04/2015) sore, bergerak menguat tipis sebesar delapan poin. Rupiah menjadi Rp12.947 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.955 per dolar AS.
“Laju rupiah bergerak menguat tipis karena masih dibayangi oleh sentimen global yang masih mendukung penguatan dolar AS,” jelas Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (23/04/2015).
Ia menambahkan bahwa harga minyak dunia yang cenderung masih berada dalam area tekanan seiring dengan bertambahnya persediaan minyak di AS serta masih melambatnya ekonomi China membayangi laju rupiah.
“Penurunan harga minyak di pasar dunia akan memberikan dorongan pada dolar AS. Turunnya harga minyak itu seiring dengan pengakhiran serangan Arab Saudi terhadap Yaman sehingga membuat laju dolar AS menguat dan dapat berimbas pada laju rupiah ke depannya,” kata dia.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa penguatan rupiah masih dibatasi oleh data penjualan rumah kedua Amerika Serikat untuk bulan Maret lebih bagus dibandingkan ekspektasi kalangan analis.
“Di pasar valas global, pergerakan dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang, situasi itu membuat penguatan rupiah terbatas,” kata dia.
Di sisi lain, lanjut dia, data perumahan Amerika Serikat juga menjadi salah satu pertimbangan bagi bank sentral AS (the Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya (Fed fund rate).
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (23/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.939 dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (22/04/2015) di posisi Rp12.952 per dolar AS. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind