ROTI Menahan Laba, Harga Saham Berkonsolidasi

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk mengumumkan untuk menurunkan proporsi dividennya atau menahan lebih banyak laba. Tahun 2013 ini perseroan hanya akan membagikan dividen sebesar 10% dari perolehan laba di tahun 2013. Padahal di tahun lalu, ROTI membagikan sbesar 25% dari laba bersih perseroan kepada pemegang sahamnya.

 Tercatat di tahun 2013, ROTI bukukan nilai laba sebesar Rp 158 miliar, dengan demikian, tahun ini perseroan hanya akan bagikan dividen senilai Rp 15 miliar atau setara Rp 3,12 per saham. secara kinerja memang di tahun 2013 lalu, ROTI mengalami sejumlah tekanan. Perseroan alami peningkatan beban keuangan menjadi Rp 24,3 miliar sedangkan biaya operasional lainnya naik menjadi Rp 288 miliar.  

Hal ini cukup menggerus perolehan laba ROTI yang hanya naik sebesar 5,94% dari tahun sebelumnya, sehingga nilai margin laba juga terkikis menjadi hanya 10,50% padahal di tahun sebelumnca mencapai 12,52%.

Namun jika melihat besaran capex yang dialokasikan tahun ini, terlihat tahun ini ROTI tidak akan terlalu gencar lakukan ekspansi. Dana capex hanya dialokasikan untuk pemeliharaan pabrik senilai Rp 120 miliar. bahkan di awal tahun, ROTI telah memperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 6 tahun.  Dengan diraihnya pinjaman ini nampaknya nilai beban utang belum akan turun secara signifikan sehingga masih memberatkan kinerja perseroan di 2014 ini.

Di bursa saham, ROTI hari Senin (21/4) sempat dibuka melemah 80 poin ke Rp 1.050. namun hingga akhir perdagangan harga tidak berubah dari perdagangan sebelumnya di 1130 sekalipun  sempat menyentuh nilai tertinggi di Rp 1.150.

Secara teknikal, ROTI masih tunjukan pergerakan konsolidasi. harga yang di awal pekan sempat menguat, kembali alami pelemahan hingg akhir pekan lalu. RSI dan stochastic yang masih bergerak di area konsolidasi memberi sinyal keragu-raguan dari para pelaku pasar. Diperkirakan dengan kondisi ini, harga masih akan bergerak pada kisaran support Rp 1.100 hingga resistance Rp 1.160.  

 

Adam Nugroho/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*