Rizal Ramli: Rupiah Melemah, RI Bisa Genjot Ekspor

Jakarta -Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, memandang pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebagai sebuah peluang.

Dolar yang telah menyentuh Rp 14.700 bisa membuat produk-produk buatan Indonesia menjadi kompetitif karena harga menjadi lebih murah dan kompetitif di pasar global.

“Rupiah melemah itu faktor bisa genjot ekspor kita,” kata Rizal saat merayakan hari batik nasional di Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (3/10/2015).

Pernyataan Rizal merujuk pada cara Jepang dan China, dalam melihat pelemahan mata uang. Kedua negara industri di Asia itu melakukan pelemahan mata uang agar harga produk lokal menjadi muruh.

Karena biaya produksi yang stabil dalam mata uang lokal yang melemah dan pembelian dalam bentuk valuta asing. Akibatnya, penjualan produk lokal asal Jepang dan China laris manis di pasar global.

“Jepang sengaja buat yen lemah, secara tidak langsung buat barangnya murah dan kompetitif. Itu juga dilakukan China,” tuturnya.

Pelemahan rupiah, kata Rizal, jangan dipandang sebagai sebuah krisis baru tapi sebuah peluang baru. Untuk menangkap peluang itu, diperlukan kepemimpinan yang cerdas dan berani mengambil peluang.

“Dalam bahasa China, krisis itu poin yang utama dengan opportunity,” jelasnya.

Selain itu, Ia memberi saran kepada Bank Indonesia (BI), agar sebaiknya menggunakan cadangan devisa dalam bentuk dolar untuk memberikan fasilitas kredit ekspor bagi perusahaan Indonesia.

“Daripada BI setiap hari bakar devisa. Padahal kalau uang dibikin kredit ekspor, bisa
banyak pengusaha kirim barang ke palabuhan (ekspor),” sebutnya.

(feb/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*