Ringgit Jatuh ke Titik Terendah Sejak Krismon 1998

Jakarta -Nilai tukar ringgit semakin jatuh terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang 2015, mata uang Malaysia itu sudah jatuh 18% terhadap mata uang Paman Sam.

Ini merupakan titik ringgit terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lebih dari 17 tahun yang lalu, alias ketika Asia Tenggara mengalami krisis moneter (krismon) pada akhir 90-an.

Pada perdagangan hari ini, seperti dikutip dari data Reuters, Senin (31/8/2015), dolar AS berada di kisaran 4,193 ringgit sedikit lebih rendah dibandingkan posisi akhir pekan lalu di 4,190 ringgit.

Ringgit menjadi mata uang paling jeblok di Asia Tenggara gara-gara pelemahannya tersebut. Selain tekanan dari ekonomi global yang lesu, Malaysia juga sedang mengalami gejolak politik gara-gara dugaan PM Najib Razak terkait skandal korupsi.

Kemarin ribuan warga Malaysia melakukan demonstrasi di kawasan Dataran Merdeka. Massa yang menyebut diri sebagai Bersih 4.0 berdemo sejak pagi hingga Senin dini hari pukul 00.01 waktu setempat.

Ringgit bukan satu-satunya mata uang yang melemah cukup dalam. Rupiah juga sudah jatuh 12% sepanjang 2015 ini.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*