Rig AS bertambah, minyak turun ke US$ 38 sebarel

JAKARTA. Penurunan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) masih terus berlanjut di awal perdagangan hari ini, Senin (21/3). Tekanan datang setelah laporan rig pengeboran minyak Amerika Serikat meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir.

Mengutip Bloomberg, pukul 12.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Mercantile Exchange terpuruk 1,42% ke level US$ 38,88 per barel dibanding hari sebelumnya.

Sebab, naiknya jumlah rig pengeboran minyak aktif di AS ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak akhir tahun lalu. Tentunya ini memberikan imbas negatif pada harga yang masih rentan beban dari bayang-bayang oversupply di pasar global.

Menurut laporan Baker Hughes Inc, rig aktif pengeboran minyak AS naik menjadi 387 rig atau naik dari level terendahnya sejak Desember 2009 lalu. Hal ini juga berbarengan dengan rilis data Energy Information Administration yang menunjukkan terjadi peningkatan cadangan minyak AS menjadi 523,2 juta barel atau tertinggi lebih dari delapan dekade terakhir.

“Terjadi koreksi kecil setelah harga melesat ke atas level US$ 40 per barel karena memang secara fundamental akibat pasokan dan permintaan harga minyak masih lemah,” kata Evan Lucas, Market Strategist di IG Ltd, Melbourne, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurut dugaan Evan, hingga akhir kuartal dua 2016 ini harga minyak masih akan bergerak di level US$ 35 per barel. Kecuali nantinya ada kesepakatan baru perkara produksi dari pertemuan 15 produsen minyak OPEC dan Non-OPEC di Doha, Qatar pada 17 April 2016 mendatang.

Terbaru, sentimen positif datang dari rencana Ekuador yang akan mengajukan proposal untuk memangkas produksi yang ditujukan kepada para produsen OPEC dan Non-OPEC. Hanya saja hal tersebut belum bisa banyak membantu mengangkat level harga minyak. 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*