Rupiah perdagangan hari Selasa (22/11) dibuka retreat dari penguatan perdagangan sebelumnya di tengah lemahnya dollar AS terhadap mata uang global utama lainnya. Namun BI memperkuat kurs referensinya pertama kali setelah 4 hari dilemahkan. Dan setelah pasar bursa saham dibuka rupiah masih bergerak negatif.
Lemahnya rupiah pagi di awal perdagangan masih membuat arus keluar asing lebih banyak dari arus modal yang masuk hingga tercetak net sell asing sebesar Rp38 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut tidak berhasil menekan IHSG yang sedang naik 0,4%.
Lihat: IHSG 22 November Bergerak Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,19% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13431/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13410/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13424 dari perdagangan sebelumnya di 13438.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan yang mengambil pijakan pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13500 dan resistance di 13360.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind