Respons FOMC, Rupiah Konsolidasi Turun

INILAHCOM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (20/3/2014) diprediksi konsolidasi melemah. Pasar merespons hasil FOMC The Fed.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah Kamis ini berpeluang menlanjutkan konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Ini dipicu oleh faktor eksternal yakni hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang kemungkinan masih memicu penguatan dolar AS.

Sebab, pasar AS optimistis terhadap proyeksi ekonomi terbaru dari The Fed. “Karena itu, rupiah berpeluang konsolidasi dengan kecenderungan melemah dalam kisaran 11.400 hingga 11.275 per dolar AS,” katanya kepada INILAHCOM.

Setelah ekonomi AS melambat akibat cuaca ekstrem, Christian menjelaskan, laju konsumsi domestik diprediksi membaik. Begitu juga dengan perbaikan investasi di pasar sektor perumahan, dan juga apresiasi harga rumah yang cukup solid. “Padahal, telah terjadi kenaikan bunga mortgage,” ujarnya.

Dengan adanya ekspektasi pertumbuhan yang lebih tinggi menyebabkan perusahaan di AS menambah pengeluaran modalnya dan menambah lapangan kerja.

Jadwal tapering senilai US$10 miliar per bulan pun, menurut Christian, kemungkinan tidak mengalami perubahan seperti yang disinyalkan pejabat-pejabat The Fed sebelumnya. “Ini artinya, FOMC The Fed mengindikasikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih solid,” timpal dia.

Katalis negatif lain bagi rupiah, kata dia, berasal dari China. Seiring reformasi yang dilanjutkan pemerintah China menyebabkan kesulitan pendanaan dari perusahaan-perusahaan China di sektor infrastruktur dan perumahan menyebabkan beberapa default (gagal bayar). “Akibatnya, risiko perlambatan ekonomi China naik,” imbuhnya.

Sementara itu, dari faktor dalam negeri sendiri datang dari adanya pemangkasan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari BI dan juga Bank Dunia. “Kondisi ini menyebabkan aksi profit taking,” ucapnya.

Selain itu, arus hot money kemungkinan tertahan menunggu adanya bukti lebih lanjut mengenai pertumbuhan ekonomi di semester II-2014.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (19/3/2014) ditutup stagnan di level 11.309. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*