Rencana Akuisisi BBRI Tidak Ragukan Pasar, Saham Berusaha Rally

Rencana Akuisisi BBRI Tidak Ragukan Pasar, Saham Berusaha Rally

Belakangan ini publik sempat dikejutkan oleh rencana akuisisi yang ingin dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terhadap Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Bahkan hal ini sempat disinggung oleh pihak BRI pada beberapa waktu lalu pada pertemuan ekonomi dunia di Davos, Swiss. Pihak BRI menyatakan tengah melakukan pembicaran dengan Kementerian BUMN.

Rencana akuisisi ini memang cukup mengejutkan dimana selama ini core bisnis dan target pasar yang dimiliki kedua bank ini sangat berbeda. BRI lebih fokus kepada penggarapan segmen UMKM sementara BTN lebih gencar memasok  KPR. Jika ingin dibandingkan kinerja BRI pada segmen KPR tidak cukup menggembirakan. Sampai tahun lalu penyaluran KPR BRI hamya sekitar Rp 10 triliun, jumlah tersebut menjadikan BRI berada diurutan paling bawah dibanding penyaluran KPR tiga bank “plat merah” lainnya.

Hal ini yang memunculkan berbagai reaksi dari pelaku pasar, ketidaksamaan core bisnis dijadikan biang keladi. Selain itu track record BRI dalam mengakuisisi bank lain pun belum teruji, mengingat Bank Agro yang telah diakuisisi BRI sampai saat ini kinerja dan pertumbuhannya belum maksimal.

Namun sepertinya keraguan ini tidak terlihat di pasar modal, terbukti pada perdagangan hari ini kinerja emiten berkode BBRI ini cukup baik. Dibuka dengan positif 100 poin ke posisi 8.500 atau naik 1,2%, pergerakan saham ini terus tumbuh  dan pada sesi 1 perdagangan mencapai posisi 8.700 dengan volume perdagangan mencapai 31 juta lot . Sampai berita ini diturunkan BBRI masih melajutkan uptrendnya.

Dari sisi fundamental, kinerja keuangan bank satu ini jadi juara dibandingkan 3 bank BUMN lainnya. Terlihat dari data EPS yang diriilis, BBRI memimpin disusul oleh BMRI dan BBCA besarannya masing-masing 874.76x, 739.01 dan 556.12x. dari data data ini terlihat saham BBRI masih lebih menguntungkan. Indikator lain juga menunjukkan hal yang serupa ROA dan ROE BBRI pada laporan keuangan Desember 2013 berada pada posisi 3.41 dan 26.91, angka ini lebih besar ketimbang pesaingnya yang memiliki perbedaan hampir 1%.

Sementara dari sisi teknikal, BBRI masih terus lanjutkan tren positif dimana harga terus menguat sejak berakhirnya tren konsolidasi pada 8 Januari 2014 lalu. Namun indikator stochastic terpantau melawan pergerakan harga yang positif, stochastic justru masih bergeraak lemah di area tengah. Sementara indikator MACD bergerak datar di area positif, dan RSI menguat di area tengah.

Kondisi terbalik yang menimpa indikator stochastic justru dapat menjadi potensi penguatan yang lebih tinggi bagi harga BBRI. Stochastic telah membentuk golden cross yang menyebabkan harga menguat hingga 250 poin pada hari ini. diperkirakan harga dapat menguat menuju resistance pada Rp. 8.700 sementara titik support saat ini berada pada level Rp. 8.400. 

(an/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*