Relaksasi DNI Buka Keran Capital Inflow

INILAHCOM, Jakarta – Pelonggaran Daftar Negatif Investasi (DNI) ini sesungguhnya berpotensi untuk menciptakan aliran modal masuk (capital inflow) dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI).

Menurut Indosterling Capital, William Henley, FDI ini sangat dibutuhkan untuk menggerakan sektor riil. “Tentunya negeri ini, tidak ingin terlalu bergantung pada modal asing berjangka pendek yang masuk melalui instrumen saham dan obligasi atau sering disebut uang panas (hot money),” ujar dia di Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Investor asing dengan hot-money yang mereka miliki, menurut William, akan dengan mudah memindahkan investasinya dari Indonesia ke negara lain begitu ada sentimen negatif di dalam negeri. Jika hal itu terjadi maka akan bisa berdampak pada pelemahan nilai tukar Rupiah dan kupon obligasi pemerintah. ”Justru melalui kebijakan ini ada semacam upaya antisipasi,” ucapnya.

Dengan terjadinya liberalisasi ini, William meyakini, masyarakat akan bisa menikmati kualitas produk dan layanan menjadi lebih baik. Pada sisi lainnya, kata dia, pemerintah bisa juga menarik pajak lebih banyak dari perusahaan jika semakin banyak perusahaan yang bertumbuh secara sehat.

”Kita bisa bercermin pada kasus dihapuskannya monopoli bisnis SPBU di Indonesia. Dampak positifnya konsumen bisa menikmati kualitas layanan yang lebih baik dari Pertamina. Sebagai konsekuensinya, Pertamina menyadari bahwa mereka tidak akan bisa bertahan jika tidak memperbaiki kualitas layanannya,” paparnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*