Refinancing Utang Jadi Napas Segar ABMM

INILAHCOM, Jakarta – PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan segera melunasi utang dengan memanfaatkan beberapa perbankan melalui jalur sindikasi. Harapannya, beban utang jangka pendek ABMM dapat ditekan.

“Perpanjangan masa utang bagi ABMM akan membuat kondisi keuangan ABMM tidak akan tertekan dalam jangka pendek. Sehingga bisa membuat ABMM mengatur waktu yang tepat untuk pembayaran utangnya yang disesuaikan dengan kondisi yang membuat laporan keuangan ABMM tetap sehat,” ujar Analis Recapital Securities, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Sebelumnya, ABMM dapat utang baru US$ 359,11 juta. Itu merupakan fasilitas pinjaman sindikasi beberapa perbankan. Bank kreditur tersebut terdiri dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, DBS Bank Ltd, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank ANZ Indonesia dan PT Bank Mandiri, cabang Singapura.

Fasilitas term loan US$358,11 juta ini memiliki tenor lima tahun dan akan jatuh tempo pada 22 Januari 2021. Pembayaran cicilan akan dilakukan secara triwulan sebanyak 18 kali. ABMM akan langsung menggunakan pinjaman baru ini untuk melunasi utang-utang.

Melalui refinancing ini ABMM berharap bisa menjalankan bisnis dengan kinerja yang semakin optimal. Pinjaman baru ini dengan tenor yang lebih panjang ini akan memberi ruang pengelolaan modal yang lebih optimal.

Dengan fundamental yang semakin baik dan tren harga batubara yang terus meningkat, ABMM yakin strategi sudah ada di jalur yang tepat.

Pada semester pertama 2016, ABMM memiliki utang bank jangka panjang sebesar US$ 396,9 juta. Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun mencapai US$ 156,16 juta. Utang tersebut berasal dari OCBC Bank Ltd, yang merupakan utang berdenominasi dollar AS.

Ada pula utang berdenominasi rupiah dari Bank Mandiri, Bank ICBC Indonesia, dan Bank DBS Indonesia. Pada periode tersebut, penjualan dan pendapatan jasa ABMM turun dari US$338,7 juta menjadi US$279,94 juta.

Namun, ABMM mengendalikan beban pokok dan menurunkan biaya keuangan. Laba sebelum pajak emiten ini lantas bisa mencapai US$10,4 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu US$7,6 juta. Dalam enam bulan pertama tahun ini ABMM meraih laba bersih US$5,64 juta, meroket 271% dibandingkan periode sama tahun 2015 yang sebesar US$1,5 juta. (ant)


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*