Referendum Italia 4 Desember, Akankah Mengganggu Perekonomian Global?

Akankah referendum hari Minggu ini (04/12) di Italia bisa memulai krisis perbankan di Eropa, itulah yang menjadi pertanyaan saat ini yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar di Eropa bahkan mungkin di seluruh dunia.

“Dalam pandangan saya risiko terbesar adalah benar-benar untuk sektor perbankan, bahkan lebih dari risiko politik, dan akan ada beberapa ketidakstabilan politik,” Megan Greene, kepala ekonom di Manulife Asset Management, mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa.

Pemilih Italia telah diminta untuk menyetujui reformasi konstitusi negara, tetapi sebagian besar pemilih melihat referendum yang akan datang sebagai suara pada perdana menteri dan pemerintah saat ini. Perdana Menteri Matteo Renzi sebelumnya telah menyatakan bahwa ia akan mengundurkan diri jika reformasi ditolak. Harapan adalah bahwa pemilih akan mengatakan “tidak” untuk reformasi dan membawa ketidakstabilan politik dan keuangan kembali ke ekonomi terbesar ketiga zona eropa ini.

Menurut sebuah laporan oleh Financial Times, Senin, mengutip pejabat dan bankir senior, delapan bank Italia bisa berada dalam kesulitan jika pemilih memilih “tidak” dalam referendum.

Jika jajak pendapat terbukti benar dan Renzi kehilangan referendum, analis berpendapat bahwa ia akan dipaksa untuk membentuk pemerintahan baru, namun pemilihan awal akan tidak mungkin.

Sementara itu, para pejabat Italia telah meremehkan dampak hasil referendum tersebut terhadap bank dan di Eropa. Paolo Gentiloni, menteri urusan luar negeri Italia, mengatakan kepada CNBC Senin bahwa kekhawatiran pasar dari potensi default tidak dibenarkan.

Gentiloni mengatakan kepada CNBC bahwa ketakutan seperti itu wajar pada tahun 2011 namun negara telah meningkat sejak itu. Dia menambahkan bahwa tidak ada risiko penularan ke Eropa. “Dalam kasus apapun kita akan memiliki sebuah negara yang lebih lemah dan tidak stabil, tetapi bukan ancaman bagi perekonomian Eropa,” katanya.

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*