Raup Laba Melalui Program Andalan, Saham BBNI Dalam Tren Sideways

Sepanjang kuartal I/2014, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun atau meningkat 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan Selasa (29/4/2014) disebutkan laba tersebut didorong pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp5,29 triliun atau tumbuh 23,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Perseroan juga menuturkan laba bersih diraih melalui program-program BBNI. Upaya tersebut mencetak pendapatan non-bunga (non interest income/NII) sebesar Rp2,37 triliun atau tumbuh 5,8% dibandingkan kuartal I/2013, terutama karena pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) yang semakin meningkat.

Upaya menumbuhkan FBI tersebut dilakukan dengan strategi yakni dengan meningkatkan penggunaan solusi transactional banking di kalangan korporasi, lembaga pemerintahan, dan pasar modal. Selain itu, dengan meningkatkan transaksi e-banking (baik internet banking, ATM, SMS banking, mobile banking) melalui pengembangan fitur dan kerja sama dengan pihak ketiga.

Kegiatan operasional BNI semakin efisien yang ditandai dengan menurunnya cost to income ratio (CIR) dari 44,5% pada Kuartal I/2013 menjadi 39,8% pada Kuartal I/2014. Seiring dengan hal tersebut, BNI juga mencetak Return on Equity (ROE) yang meningkat dari 20,1% pada Kuartal I/2013 menjadi 22,6% pada Kuartal I/2014, dan mempertahankan Return on Asset (ROA) pada level 3,3%

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Selasa (29/4/14), saham BBNI ditutup turun 90 poin ke level 4970. Dengan volume perdagangan saham BBNI mencapai 26 juta lot saham.

Melihat indikator teknikal, harga saham BBNI dalam tren konsolidasi dan berusaha menguat namun tertahan Dimana saat ini indikator MA terus bergerak menukik turun menuju bolinger band tengah dan candle bergerak turun yang telah menembus BB tengah. Selain itu indikator stochastic saat ini harga berada dalam zona tengah.

Sementara itu indikator ADX bergerak melemah mendukung pelemahan yang terlihat dari -DI yang bergerak naik di level 23, hal ini menunjukan pelemahan BBNI akan berlanjut walau akan sempat terkoreksi naik. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan di level support Rp 4785 hingga resistance Rp 5274.

 

 

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allen

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*