Rasio Kredit Macet BRI Ditengarai Bakal Naik

INILAHCOM, Jakarta – Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit macet PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diperkirakan masih akan mengalami kenaikan pada semester II – 2015.

Pada semester I – 2015, NPL perseroan bank BUMN ini tercatat sebesar 2,33 %, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1,69%.

Analis pasar modal Guntur Triharianto mengatakan, faktor pendorong kenaikan NPL karena adanya pertambahan ekonomi.

“BRI juga diperkirakan hanya akan mengalami sedikit peningkatan NPL seiring dengan memburuknya ekonomi, ” kata dia di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Sektor kredit ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), lanjut dia, BRI masih tertolong oleh kredit sektor tersebut. “Karena basis bisnisnya pada pinjaman mikro, bisnis BRI masih akan menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat jika melihat pada semester pertama yang tumbuh 15% secara tahunan,” katanya.

Apalagi, melihat Return on equity(RoE), menurut dia prospek BRI hingga akhir tahun masih akan cukup kuat dengan estimasi RoE yang masih di atas 20%.

Selain itu, Guntur menilai wajar BRI melakukan pengetatan pada kredit valas, mengingat kurs yang fluktuatif. “Menurut saya, apa yang dilakukan BRI adalah sebuah hal yang wajar di tengah kondisi kurs dollar yang terus menguat. BRI pada dasarnya menggali dana dari masyarakat sebagian besar dalam Rupiah, sehingga penyaluran kredit dalam dollar AS menjadi penting untuk diperketat pada saat seperti sekarang ini,” katanya.

Guntur katakan, posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) valas yang ada di BRI kisaran 50% hingga 60%, dan total penyaluran kredit sekitar 10%-11%. “Menurut saya ini cukup konservatif, sehingga exposure kredit valas BRI bisa dikatakan cukup terjaga,” ucapnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*