Rapat The Fed Angkat Rupiah dari Koreksi Tajam

INILAHCOM, Jakarta- Dalam sepekan terakhir, rupiah hanya melemah 7 poin. Hasil rapat The Fed yang belum memutuskan kapan kenaikan suku bunga acuan jadi katalisnya. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah melemah 7 poin (0,05%) ke posisi 13.324 pada pekan yang berakhir Jumat, 19 Juni 2015 dibandingkan akhir pekan sebelumnya, Jumat, 12 Juni 2015 di angka 13.317.

“Sempat melemah, sentimen positif dari the Fed bangkitkan rupiah,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (21/6/2015).

Tidak jauh beda dengan IHSG di mana harapan akan penguatan rupiah juga gagal tercapai di awal pekan kemarinsetelah dirilis angka neraca perdagangan. “Sekalipun tercatat surplus namun, kurang bahkan tidak mendapat respons positif karena diiringi dengan lebih rendahnya pertumbuhan ekspor dan impornya,” ujarnya.

Angka ekspor secara tahunan tercatat turun 15,24% dan impor turun 21,40%. Kedua angka tersebut jauh lebih rendah dari rilis sebelumnya. “Di sisi lain, maraknya berita negatif pada Yunani membuat laju Euro melemah dan berimbas pada penguatan laju dolar AS,” ucapnya. “Laju rupiah pun kembali berbalik melemah.”

Turunnya industrial production dan manufacturing productionAS juga tidak banyak memberikan imbas positif pada dolar AS sehingga lajunya pun cenderung bergerak sideways. “Dengan berkurangnya tingkat volatilitas laju dolar AS tersebut tidak terlalu memberikan imbas negatif pada rupiah,” tuturnya.

Setidaknya, kata dia, kekhawatiran sebelumnya terhadap rupiah tidak terjadi. “Seperti biasa, jelang rapat The Fed laju rupiah selalu mengalami pelemahan. Padahal sentimen yang terjadi kurang lebih sama seperti di bulan-bulan sebelumnya di mana The Fed belum tentu akan menaikkan Fed rate secara tiba-tiba,” papar dia.

Akan tetapi, karena belum ada kepastian, pelaku pasar cenderung untuk stay away dari pasar sambil mencermati hasil sidang The Fed. “Apalagi data-databuilding permitsmenunjukkan perbaikan sehingga memberikan sentimen positif pada laju dolar AS dan tampaknya harapan kami pun tidak terjadi dengan pelemahan rupiah tersebut,” ujarnya.

Laju rupiah mampu berbalik positif. Seperti biasa pula, setelah berakhir rapat The Fed di mana hasilnya kurang lebih sama seperti bulan-bulan sebelumnya bahwa The Fed masih akan melihat situasi dan kondisi ekonomi AS sebelum memutuskan waktu untuk menaikan Fed rate, memberikan sentimen negaif pada laju dolar AS.

Di sisi lain, rupiah pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk bergerak menguat.Laju Rupiah selama sepekan sempatdi bawahtarget support 13.425. Dalam sepekan ke depan, rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support-resisten 13.435-13.370mengacu pada kurs tengah BI.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*