Rapat FOMC Berlangsung, Rupiah Melandai

Rapat FOMC Berlangsung, Rupiah Melandai

INILAH.COM, Jakarta – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (29/1/2014) diprediksi melemah seiring berlangsungnya rapat FOMC The Fed.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, soal laju dolar AS yang dikaitkan dengan kenaikan yield obligasinya akibat ekspektasi tapering, dapat dijadikan indikator terhadap bagaimana sentimen jelang rapat FOMC.

Pasar, kata dia, mencermati kenaikan yield obligasi AS secara perlahan. Sebab, hal itu mencerminkan ekspektasi para pelaku pasar terhadap potensi tapering. “Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 12.140 hingga 12.240 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Beberapa data yang sudah didapat adalah durable goods orders dan consumer confidence. Memang dua data tersebut diekspektasikan belum memberikan imbas yang signifikan pada dolar AS karena durrable goods diprediksi sedikit melemah ke 0,7% dari sebelumnya 1,2%. Di sisi lain, consumer confidence sudah diprediksi menguat ke 78,3 dari sebelumnya 78,1.

Selain faktor AS, Rabu ini, fokus pasar juga masih tertuju pada sentimen eksternal, khususnya hasil rapat moneter darurat di Turki. Para pelaku pasar masih menunggu apakah Bank Sentral Turki, mengambil langkah yang meyakinkan untuk meredam pelemahan mata uangnya.

Ada ekspektasi, adanya opsi kebijakan lain untuk mendukung penguatan mata uang lira. “Juga, untuk mengembalikan keyakinan para investor terhadap mata uang negara-negara berkembang,” ucapnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, data AS memang cukup variatif sehingga tidak terlalu berdampak dramatis ke dolar AS. “Tapi, kalau dikombinasikan dengan hasil yang mengecewakan dari rapat moneter Turki dan Argentina, bisa signifikan efeknya ke penguatan dolar AS,” ungkap dia.

Lalu, kata dia, jika bank-bank sentral di negara-negara berkembang gagal mengembalikan keyakinan para investor dan dikombinasikan dengan data AS yang lemah masih bisa memicu penguatan dolar AS.

“Jika pengumuman dari Bank Sentral Argentina dan Turki, bersamaan dengan antisipasi tapering The Fed secara keseluruhan, dolar AS masih potensial menguat,” imbuh Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (28/1/2014) ditutup menguat 40 poin (0,32%) ke posisi 12.185/12.295. [jin]


Sumber: http://www.inilah.com/rss/feed/pasarmodal/

Speak Your Mind

*

*