Rally Saham Tertahan, AKRA Proyeksikan Pendapatan 2014 Melesat

Rally Saham Tertahan, AKRA Proyeksikan Pendapatan 2014 Melesat

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di tahun 2013 diperkirakan mampu mencatat pendapatan Rp 22,5 triliun. Jumlah tersebut naik tipis 4,16% jika dibandingkan kinerja tahun 2012. Sedangkan untuk tahun 2014, pendapatan AKRA diproyeksikan tumbuh melesat sekitar 15% dari tahun lalu. Artinya, AKRA menargetkan meraup pendapatan Rp 25,87 triliun.

Disisi lain, pendapatan AKRA tahun 2013 sedikit melambat akibat distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) sempat turun. Hal ini disinyalir karena perusahaan tambang batubara sebagai konsumen utama AKRA juga mengalami perlambatan kinerja, sehingga menurunkan jumlah pembelian.

Tahun ini, AKRA mendapatkan kuota penyaluran BBM lebih rendah. Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) hanya memberi kuota distribusi BBM sebesar 640.000 kiloliter (KL). Jumlah itu turun 27,34% jika dibandingkan kuota 2013, sebanyak 880.850 KL.

Walau begitu, AKRA optimis meraih pertumbuhan pendapatan lebih tinggi lantaran infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar sudah siap dan mengingat penjualan dari bisnis lain seperti kimia dan logistik tetap akan bertumbuh.

AKRA menyiapkan belanja modal sebesar US$ 40 juta hingga US$ 50 juta. Dana itu digunakan untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

Menilik sisi rasio keuangannya perusahaan mencatatkan penurunan, terlihat ROA perusahan mengalami penurunan dari kuartal III tahun 2012 yang tercatat 4.92% turun menjadi 3.74% pada tahun 2013 lalu. Begitu juga dengan ROE perusahaan yang pada kuartal III tahun 2012 tercatat 12.02% menjadi 9.76% pada tahun 2013.

Rasio P/E perusahaan yang saat ini mencapai 36 kali menunjukan harga yang cukup tinggi. namun jika dilihat P/BV harga saat ini hanya 3.55 kali. hal ini wajar bagi perusahaan yang bergerak di sektor industri dasar kimia, dimana besarnya P/E menunjukan bahwa margin laba AKRA kecil karena biaya operasional dan bahan baku yang cukup tinggi.

Namun demikian, AKRA memiliki nilai asset yang cukup tinggi sehingga memperkuat nilai buku perusahaan. Kas perusahaan yang tertcatat cukup besar hingga Rp 1,23 triliun juga dapat mendukung perusahaan untuk melakukan ekspansi-ekspansi pada tahun 2014 ini.

Pada perdagangan AKRA kemarin (25/2/14) ditutup melemah cukup tajam dari pembukaan di 4600 dan ditutup di 4545. Selama perdagangan AKRA bergerak cenderung bearish dengan volume perdagangan yang cukup ramai yakni mencapai 8,3 juta lot saham.

Secara teknikal, AKRA msih berusaha bergerak positif dimana indikator teknikal masih tunjukan penguatan. MACD bergerak menguat ke area positif, stochastic saat ini berada pada level 86% atau area jenuh beli, dan RSI masih menguat di area tengah. Dengan kondisi demikian, harga diperkirakan msih dapat menguat menuju resistance pada 4625, sementara level resistance berada pada 4500.  

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*