Raja Arab Saudi Meninggal, Bagaimana Harga Minyak?

Singapura -Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz menghembuskan nafasnya yang terakhir di umur 90. Bagaimana pengaruhnya ke harga minyak dunia?

Tak lama setelah berita duka itu, harga minyak jenis WTI light crude sempat menguat 2,3% sebesar US$ 1,07 ke level US$ 47,38 per barel. Sementara Brent naik 1% ke US$ 49 per barel.

Meski demikian, beberapa analis menilai naiknya harga minyak ini hanya sementara. Pasalnya, pangeran yang akan jadi raja Arab Saudi berikutnya, Salman bin Abdulaziz, merupakan pendukung kebijakan lama, yaitu tidak akan berhenti memproduksi minyak mentah.

Padahal stok minyak dunia sudah melimpah, akibatnya harga minyak sudah jatuh lebih dari 60% sejak pertengahan 2014.

“Dalam pandangan saya, tidak akan ada perubahan berarti dalam kebijakan minyak Arab Saudi (meski ada raja baru). Tapi selama menunggu raja baru, akan ada ketidakpastian di pasar,” kata John Kilduff dari Again Capital LLC d New York seperti dikutip Reuters, Jumat (23/1/2015).

Mendiang Raja Abdullah bersikeras Arab Saudi tidak akan mengurangi produksi minyaknya karena khawatir pangsa pasarnya akan hilang. Kebijakan Abdullah membuat banyak negara produsen minyak kehilangan pendapatan cukup besar.

Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz Al Saud (79) kini resmi Raja Saudi yang baru dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz adalah putra mahkota baru.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*