Raih Pinjaman US$ 100 Juta, Saham XL Masih Berkonsolidasi

Setelah sempat dikabarkan mencari pinjaman senilai Rp 1,7 triliun untuk smester kedua tahun ini. PT XL Axiata Tbk (EXCL) ternyata sudah mendapatkan pinjaman senilai US$ 100 juta dari Royal Bank of Scotland.

Pinjaman ini memiliki jangka waktu sepanjang 3 tahun dan juga akan digunakan untuk refinancing utang yang dipakai untuk mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia (Axis). awal tahun ini EXCL telah menarik utang sebesar US$ 1 miliar dari induk usahanya, sementara tercatat di laporan keuangan tahun 2013, EXCL memiliki saldo utang jangka pendek sebesar RP 3,12 triliun.

Artinya perseroan memiliki jumlah utang yang cukup besar untuk dilunasi tahun 2014 ini, selain itu, dilakukannya refinancing dengan tempo rata-rata 3 tahun juga akan memberi tambahan beban keunagan sehingga berpotensi menggerus laba yang dimiliki perseroan.

Nampaknya perseroan hingga 2 hingga 3 tahun kedepan masih akan banyak terbebani biaya keuangan. Belum lagi utang dalam mata uang asing sangat sensitif terhadap pergerakan kurs rupiah yang masih bergerak fluktuatif. Tentunya jika kurs kembali terperosok, nilai utang EXCL akan semakin menggunung.

Di bursa saham hari Kamis EXCL dibuka lemah ke level Rp 4.875 atau turun 100 poin dari level penutupan sebelumnya pada Rp 4.975. namun hingga penutupan harga turun 25 poin  pada level Rp 4.950.

Secara teknikal saham EXCL masih menunjukan potensi koreksi. Harga masih berada di atas indikator MA5. RSI dan Stochastic saat ini sudah berada di area jenuh beli dengan keciderungan menurun.  Diperkirakan posisi Rp 5.025 menjadi batas resistance sementara support masih berada di Rp 4.800.  

 

Adam Nugroho/Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*