Rahasia Penting Dibalik Kenaikan Tinggi GBP/USD : Akan Turun Lagi?

GBP/USD meskipun sempat menguat menjelang sesi Asia karena rilis data inflasi Inggris – yang mengalami kenaikan – namun kemungkinan tidak ada momentum tersisa untuk bisa melanjutkan kenaikannya setelah itu. Karena penyebab kenaikan inflasi Inggris bukanlah naiknya aktifitas ekonomi Inggris, melainkan karena efek yang lebih panjang dari hasil pemungutan suara Brexit.

Salah satu dari efek yang berlangsung lebih panjang dari pemungutan suara Brexit adalah melemahnya Poundsterling.

Berkebalikan dengan pasar saham dan data ekonomi, tekanan terhadap Poundsterling terus berlanjut dan bahkan mengalami pukulan yang kedua yang lebih brutal dari kejatuhan sesaat yang pertama.

Dan akhirnya, setelah hampir empat bulan sejak pemungutan suara yang bersejarah itu, kita bisa lihat harga-harga barang-barang impor Inggris mengalami kenaikan. Harga konsumen naik 1% dibandingkan dengan tahun lalu, tertinggi sejak tahun 2014 dan diatas dari yang diperkirakan sebesar 0.9%.

Gubernur BOE Mark Carney mengatakan bahwa dia bisa saja mengerem inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga dan menguatkan Poundsterling, namun akibatnya bisa membuat turun ekonomi Inggris setelah Brexit.

GBP/USD tetap berada dibawah tekanan bahkan pada saat EUR/USD berhasil mengalami semacam pemulihan. Pertanyaannya apakah GBP/USD akan jatuh lagi? Berikut ini adalah pandangan dari Nomura sebagaimana yang disampaikan oleh eFXnews.

Sejak konferensi partai Konservatif di Birmingham dua minggu yang lalu pasar telah bergerak maju melewati lima tahapan “Brexit Grief” masuk ke penerimaan dari suatu “Hard Brexit”.

Pernyataan-pernyataan dari para menteri telah sangat banyak menurunkan kemungkinan terjadinya “Soft Brexit” di perhitungan harga pasar dan telah bergerak lebih banyak kearah hasil “Hard Brexit”. Dengan penerimaan pasar seperti ini wajar apabila GBP mengalami pukulan. Tetapi ada yang lebih daripada ini. Hal ini telah mengubah dinamika pandangan antara pasar “rates” Inggris dengan FX yang membawa kita kepada konklusi bahwa kita belum melihat dasar daripada GBP.

Nomura secara strategis telah mengambil posisi jual GBP dari 1.25 sejak sebelum terjadinya kejatuhan GBP yang singkat yang pertama dan lalu setelah kejatuhan mengambil posisi jual dari 1.20. Dibawah level ini sebenarnya sudah kurang menarik bagi sebagian orang untuk mengambil posisi jual, tetapi dengan dinamika pasar yang terbaru Nomura tetap merekomendasikan menjual GBP di 1.20 atau lebih rendah lagi dan EUR/GBP menembus keatas 0.92.

Jika terjadi rally dari GBP seharusnya itu hanya sesaat saja dan itu akan dipakai oleh pasar sebagai kesempatan untuk mengambil posisi jual pada level yang lebih bagus, kecuali tentu saja apabila terjadi “reversal” dari posisi akibat perubahan yang dibuat oleh para politikus yang mengubah posisi “Hard Brexit” saat ini.

Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research  Center


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*