Rabu Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 13.848/USD

shadow

Financeroll – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (19/8) pagi hingga siang,  bergerak menguat tipis sebesar delapan poin menjadi Rp 13.840 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.848 per dolar AS.  Kurs rupiah bergerak stabil cenderung menguat, sentimen dari Tiongkok mengenai devaluasi mata uang yuan mulai mereda. Saat ini, pelaku pasar sedang menanti data inflasi Amerika Serikat (AS)  dan hasil rapat dewan penyusun kebijakan moneter The Fed atau Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). 

Sejumlah kalangan memproyeksikan suku bunga AS (Fed fund rate) akan terjadi pada tahun ini.  Dolar AS mengalami pelemahan menyusul stok minyak AS yang cenderung menurun, situasi itu mendorong harga minyak dunia bergerak menguat. Selain itu, aktivitas manufaktur AS pada bulan Juli juga cenderung melambat.

Dari dalam negeri,  data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus ditanggapi bervariasi, sebagian pelaku pasar merespon positif, namun sebagian pelaku pasar juga menanggapi negatif karena nilai ekspor dan impor mengalami penurunan. Pembangunan infrastruktur bahan baku utamanya beraasal dari impor, dengan nilai impor yang menurun maka belanja modal untuk infrastruktur masih minim.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor periode Januari-Juli 2015 mencapai USD  89,76 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 12,81% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 lalu yakni sebesar USD  102,9 miliar.  Sementara nilai impor Januari-Juli 2015 mencapai USD  84,03 miliar atau mengalami penurunan sebesar 25,18% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2014 lalu yang sebesar USD  104,0 miliar. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*