Rabu Siang, Rupiah Menguat ke Posisi Rp  13.619 per dolar AS

shadow

Financeroll  Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (11/11)  pagi hingga siang, bergerak menguat 53 poin menjadi Rp 13.566 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.619 per dolar AS.  Kurs  rupiah mampu mengalami kenaikan seiring dengan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).

Selain itu, penguatan rupiah juga seiring dengan sentimen positif yang datang dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menargetkan realisasi investasi pada 2016 menembus angka Rp 600 triliun atau meningkat sekitar 15% dibandingkan tahun 2015.  BKPM optimistis, pada tahun ini realisasi investasi bakal melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp 519,5 triliun. Nilai investsi yang lebih baik itu menandakan fundamental perekonomian Indonesia ke depan masih akan tumbuh sehingga mengangkat nilai tukar domestik.

Meski  demikian,  penguatan nilai tukar rupiah masih cenderung terbatas menyusul sentimen dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat/ The Fed pada Desember 2015 masih kuat.  Disarankan  sarankan untuk tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah bagi mata uang rupiah karena belum sepenuhnya ditopang oleh sentimen positif dari eksternal.

Mata uang rupiah secara umum masih berada pada tren mendatar di tengah penguatan dolar AS di pasar global, situasi itu menandakan faktor internal mulai mengambil peran lebih untuk menahan guncangan eksternal.  Di sisi lain, penurunan cadangan devisa pada Oktober 2015 ini menunjukkan adanya usaha Bank Indonesia menjaga stabilitas rupiah.  Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2015 tercatat sebesar USD 100,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir September 2015 sebesar USD  101,7 miliar. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*